Salam Jumpa Dunia!

Welcome to Nancy Souisa's weblog. This blog is an expression of my wrestling and emotions as a woman.

Wednesday, March 26, 2008

Penelaahan Alkitab

"Perempuan, Lingkungan dan Kemiskinan"

(Suatu Cerita Pembaruan Hidup)

Teks: Rut 1-4

=======================================

Mula Antar

Teks ini memperlihatkan bahwa masalah lingkungan alamiah bukan masalah tunggal. Masalah lingkungan senantiasa mengkaitkan dengan erat ling­kung­an alamiah (nature) dengan lingkungan sosial. Penguasaan dan pengelolaan alam berhubungan sangat erat dengan struktur dalam masyarakat, misalnya pola hidup masyarakat dalam sistem patriarkat akan memperlihatkan ciri tertentu. Aturan membing­kai, menempatkan dan menentukan pola relasi antar manusia maupun dengan lingkungan alamiah.

Di dalam teks ini perempuan berada pada posisi ambigu; pada satu sisi perempuan adalah pusat narasi kitab Rut ini namun pusat narasi yang bagaimana? Akan kita telaah lebih dalam lagi bersama-sama.

TELAAH TEKS

Teks ini akan ditelaah dengan memakai hermeneutika “kritis” yang melihat teks :

  • Bukan hanya yang tersurat saja tetapi menangkap pesan yang tersirat
  • Sadar tentang sistem masyarakat dari mana para penulis teks berasal dan proses teks terbentuk.
  • Tidak semata-mata terikat kepada tafsiran tertentu, apalagi yang mengakibatkan diskri­mi­na­si terhadapat kelompok masyarakat tertentu.

Bencana Lingkungan Hidup

  • Bencana lingkungan menjadi latar belakang perjalanan hidup keluarga Naomi ke sebuah tanah yang asing (Moab).
  • Tanah yang tidak menumbuhkan hasil dan musim paceklik itu menandai tidak adanya ruang hidup. Kelaparan adalah bencana yang fatal bagi masyarakat pertanian; dan pengungsian atau pindah tempat tinggal adalah cara memperoleh ruang untuk hidup itu.[1] Di dalam ruang hidup ini refleksi teologi lahir oleh karena itu keunikan ruang hidup akan mempengaruhi refleksi teologi.
  • Dari teks diketahui bahwa bencana kelaparan, dalam pandangan teologis penulis, dipengaruhi dan mempengaruhi totalitas kehidupan manusia, termasuk ketaatan dan kemurtadan manusia dalam relasinya dengan Tuhan.


Mencari Ruang Hidup

  • Keluarga Naomi keluar dari Yehuda dan memasuki ruang hidup di tanah yang asing. Selama 10 tahun Naomi di perantauan dan mengalami suatu kehidupan yang baru, berdam­ping­an dalam pluralitas etnis dan agama di Moab.
  • Naomi kehilangan suami dan anak-anak laki di tanah yang asing itu. Dapatlah dibayangkan bahwa Naomi yang mengalami kegetiran hidup di tanah yang asing itu.
  • Indikasi kehampaan, tersimbolisasi dalam penggantian nama Naomi menjadi Mara (Yang Mahakuasa telah melakukan kegetiran/malapetaka). Ruang hidup yang tidak adil ditambah lagi dengan kehilangan relasi kemanusiaan dalam keluarga yang lengkap. Ketika ke Moab sebenarnya untuk mencari ruang yang lain namun ditinggal mati bersama kedua menantunya.


Pulang Ke Rumah : Ruang Yang Didominasi

  • Pemulihan lingkungan oleh Allah menjadi berita gembira untuk sang perantau ini. Bayangan tentang kehidupan yang lebih baik menjadi harapan. Namun kisah selanjutnya memperlihatkan bahwa kehilangannya itu tidak hanya di luar tanah kelahirannya tetapi juga kehilangan banyak hal dalam masyarakatnya sendiri. Rut dan Naomi tetap berada pada posisi yang sama dengan orang asing, anak-anak yatim piatu, kelompok yang di-protect namun berada pada posisi subordinat. Naomi dan Rut mengemis belas kasihan dengan memungut bulir-bulir jelai di belakang orang yang murah hati kepadanya. Lingkungannya bukan lagi ruang hidup yang membuatnya merasa bebas; ia telah membayangkan bahwa sistem dan nilai patriarkat akan meminimalisir kemanusiaannya karena telah kehilangan suami dan anak laki-laki. Yang ada hanyalah Mara, Naomi telah berlalu.
  • Naomi dan Rut menggugat Tuhan tentang ketidakadilan, dan berusaha terus untuk realistis terhadap kenyataan hidupnya. Melihat posisinya kini di dalam lingkungan alamiah dan lingkungan sosialnya. Dengan kesadaran ini ia memulai babakan hidup yang baru dan mempersiapkan bentuk perjuangan selanjutnya.


Berdaya dengan Solidaritas dan Melawan Kekerasan dengan Tanpa Kekerasan

  • Bentuk perjuangan pertama yang dilihat strategis ialah prinsip SOLIDARITAS dan KERJA SAMA. Rut dan Naomi mengalami sebuah keterikatan kuat untuk bekerja sama berdasarkan rasa solidaritas yang tinggi. Bukan saja ikatan dua janda tanpa anak tetapi perempuan yang sama-sama mengalami penindasan multi dimensi. Naomi dan Rut sepakat untuk mencari alternatif perjuangan untuk bertahan tetapi juga menerobos batas hukum secara kreatif. Termasuk tertempatinya Boas dalam kapasitas sebagai penebus dan menempatkan ulang Rut dan Naomi dalam sejarah panjang uamt. Hal-hal itu dilakukan secara bersama dengan pertimbangan dan kesepakatan bersama.
  • Bentuk perjuangan kedua yang dianggap strategis adalah MENGUBAH KELEMAHAN MENJADI KEKUATAN, ANCAMAN MENJADI PELUANG. Rut dan Naomi melakukan manuver dengan mempergunakan celah dari Hukum Deuteronomi (Ulangan 24:19). Kalau keberadaan mereka dipandang sebagai kelompok yang layak di-prokteksi maka proteksi itu dituntut dengan ngotot dan bersungguh-sungguh. Kelihatannya berada dalam posisi lemah namun hal itu, dengan rasa optimis, dipakai sebagai sumber kekuatan baru. Cara untuk mengubah Hukum dalam konteks masyarakat itu adalah sebuah perjuangan yang panjang. Dan dalam konteks Rut dan Naomi, hal itu bukan pilihan yang cepat. untuk mengatakan TIDAK kepada sistem patriarkal yang memperanakan sistem pengelolaan lingkungan dan ekonomi yang tidak adil, cara yang diambil adalah melakukan tuntutan penebusan; cara ini adalah cara untuk melawan kekerasan dengan cara nonviolence.
  • Bentuk perjuangan ketiga yang dianggap strategis adalah MEMBUAT PILIHAN BAGI DIRI SENDIRI. Dalam aturan hukum seperti yang menekankan garis laki laki, tidak terbuka kemungkinan di mana perempuan boleh memilih. Posisi perempuan adalah obyek penyerta dari pihak laki laki yang ada disekitarnya (orang tua, suami, anak); jawaban yang dituntut adalah “ya”. Dalam teks ini, Rut dan Naomi mengatakan TIDAK kepada hal yang tidak diinginkan dan disetujuinya. Kepada tertutupnya akses pengelolaan alam, pemiskinan dan upaya membuat tidak berdaya secara legal karena kondisi penyerta seperti: janda tanpa anak, mereka mengatakan TIDAK. Miskin karena dimiskinkan bukanlah opsi yang dipilih Naomi dan Rut.

---------------

[1] Dalam pandangan (worldview) masyarakat suku manusia dan lingkungan alamiah terintegrasi sebagai totalitas kosmos. Tanpa ruang, manusia bukanlah apa-apa. Berbeda dengan pandangan kebanyakan masyarakat modern, termasuk teologi Kristen di Barat yang menempatkan manusia sebagai pusat ciptaan.

No comments: